Siak Kota Istana
Kesultanan Siak Sri Indrapura merupakan salah satu kesultanan terbesar di Provinsi Riau. Awalnya Riau merupakan provinsi yang mencakup Riau (Daratan) danKepulauan Riau(Kepri). Tetapi sejak 24 September 2004, Provinsi Kepri ditetapkan sebagai daerah otonom di Provinsi Riau denganditetapkannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2002 tentang pembentukan Provinsi Kepri sebagai pemekaran Provinsi Riau
(Pada 1 Juli 2004, secara resmi Provinsi Kepri mengalami pemekaran
danmenjadi provinsi ke 32 di Indonesia.Kesultanan Siak Sri Indrapura
kini berada diKabupaten Siak , Provinsi Riau. Kabupaten ini
meliputiwilayah seluas 8.233,57 km² dengan pusat administrasi di Kota
Siak Sri Indrapura. Daerah ini berada pada posisi 1º16‘30" LU dan
100º54‘21" 102º54‘21" 102º10‘59" BT dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut : di sebelah Utara berbatasan denganKabupaten Bengkalis; di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar danPelalawan; di sebelah Barat berbatasan denganKota Pekanbaru; dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan.Sebelum menetap di daerah yang dinamakan Kabupaten Siak, Kesultanan Siak Sri Indrapura beberapakali mengalami perpindahan pusat kekuasaan. Ketika pertama kali didirikan, pusat pemerintahanKesultanan Siak Sri Indrapura berada di Buantan, kemudian berpindah ke Mempura, SenapelanPekanbaru, kembali lagi ke Mempura, dan ketika diperintah oleh Tengku Said Ismail bergelar SultanAssyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Syarifuddin (1827-1864) pusat pemerintahan dipindahkan ke kotaSiak Sri Indrapura dan akhirnya menetap di sana sampai pemerintahan Sultan Siak Sri Indrapura yangterakhir, Tengku (Putera) Said Kasim II bergelar Sultan Assyaidis Syarif Kasim Sani Abdul JalilSyarifuddin (1908-1946).Menurut sejarahnya Kesultanan Siak Sri Indrapura merupakan sebuah kesultanan yang didirikan olehRaja Kecil yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rakhmat Syah (13-1746) pada 1723 (Norma Dewi et.al.,1999/2000:13). Raja Kecil merupakan keturunan dari Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (Sultan Johor)dan Encik Pung (Norma Dewi et.al., 1999/2000:5). Disebutkan dalam
Hikayat Baginda Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (Raja Kecil) Sultan Siak Pertama
(1985):“Maka Baginda (Raja Kecil) itu, adalah putera dari pada Sulthan Mahmud Abdul JalilRa‘yat Syah, almarhum mangkat Dijulang Johor dengan … Encik Pung binti Datuk Laksamana Johor … Maka Sulthan Mahmud Abdul Jalil Ra‘yat Syah itu keturunan daripadaSultan mahmud Syah Malaka.- Setelah Malaka kalah dari Alphonso Alburqueque (Portugis) pada tahun 1511 Masehi, maka berpindahlah Raja Malaka ke Johor turun-temurun hinggasampai pada Sulthan Mahmud yang tersebut”
sebagai berikut : di sebelah Utara berbatasan denganKabupaten Bengkalis; di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar danPelalawan; di sebelah Barat berbatasan denganKota Pekanbaru; dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan.Sebelum menetap di daerah yang dinamakan Kabupaten Siak, Kesultanan Siak Sri Indrapura beberapakali mengalami perpindahan pusat kekuasaan. Ketika pertama kali didirikan, pusat pemerintahanKesultanan Siak Sri Indrapura berada di Buantan, kemudian berpindah ke Mempura, SenapelanPekanbaru, kembali lagi ke Mempura, dan ketika diperintah oleh Tengku Said Ismail bergelar SultanAssyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Syarifuddin (1827-1864) pusat pemerintahan dipindahkan ke kotaSiak Sri Indrapura dan akhirnya menetap di sana sampai pemerintahan Sultan Siak Sri Indrapura yangterakhir, Tengku (Putera) Said Kasim II bergelar Sultan Assyaidis Syarif Kasim Sani Abdul JalilSyarifuddin (1908-1946).Menurut sejarahnya Kesultanan Siak Sri Indrapura merupakan sebuah kesultanan yang didirikan olehRaja Kecil yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rakhmat Syah (13-1746) pada 1723 (Norma Dewi et.al.,1999/2000:13). Raja Kecil merupakan keturunan dari Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (Sultan Johor)dan Encik Pung (Norma Dewi et.al., 1999/2000:5). Disebutkan dalam
Hikayat Baginda Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (Raja Kecil) Sultan Siak Pertama
(1985):“Maka Baginda (Raja Kecil) itu, adalah putera dari pada Sulthan Mahmud Abdul JalilRa‘yat Syah, almarhum mangkat Dijulang Johor dengan … Encik Pung binti Datuk Laksamana Johor … Maka Sulthan Mahmud Abdul Jalil Ra‘yat Syah itu keturunan daripadaSultan mahmud Syah Malaka.- Setelah Malaka kalah dari Alphonso Alburqueque (Portugis) pada tahun 1511 Masehi, maka berpindahlah Raja Malaka ke Johor turun-temurun hinggasampai pada Sulthan Mahmud yang tersebut”
Jembatan Siak
Bagaimana tidak, jembatan sepanjang 1.2km memang memiliki daya tarik
tersendiri sebagai tempat wisata, diantaranya adalah Jalannya yang lebar
( 4 jalur ) designnya yang di dominasi warna kuning ( Melayu banget )
dengan jalan pedastrian di samping kiri kanannya. Selain itu terdapat
dua menara setinggi masing- masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua
buah lift untuk menuju puncak menara.
Kedepan dua menara tersebut nantinya akan dibangun lokasi kafe sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan panorama Kota Siak. Ditambah
lagi dengan lampu lampu jalan dan lampu dipinggir jalan dengan gaya
melayu, menambah keindahan jembatan ini, apalagi saat malam hari.
Islamic center / Masjid Sultan Syarif Hasyim
Masjid ini tepat berada di tepi Sungai
Siak dan Jembatan Siak. Masjid ini mempunyai Lima kubah besar yang
didominasi warna biru dipadu kuning terlihat sangat mencolok. Disalah
satu depan pintu masuk, terdapat pula menara yang menjulang tinggi.
Tempat ini adalah pusat pengajaran Islam di Siak.
Turap
Turap adalah bantaran sungai yang
dibangun Pemda sepanjang pinggiran sungai Siak di seputaran Kota Siak
Sri Indrapura. DI Turap banyak sekali kafe kafe dan warung yang menjual
berbagai makanan dan minuman. Dari Bantaran sungai ini anda dapat
menikmati panorama sungai Siak dan Jembatan Tengku Agung Sultanah
Latifah dari kejauhan. Di sore hari anda dapat menikmati sunset di atas
sungai Siak yang berwarna ke emasan dan pada malam hari, anda dapat
menikmati lampu lampu indah di sepanjang Jembatan. Untuk memanjakan
wisatawan, disepanjang Turap ini disediakan WI-FI gratis.
Masjid Raya Sahabudin dan Makam
Sekitar 500 m di depan Istana Siak
terletak pula Mesjid Sultan (Mesjid Raya Sahabuddin), masjid syahabuddin
ini merupakan masjid peninggalan kerajaan siak sri indrapura yangdi
bangun tepat di tepi sungai siak. mesjid ini bentuknya yang khas dan
unik. Di dalamnya terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu berukir
indah bermotifkan daun, sulur dan bunga.